Cerita 2.4: Rahasia Digital di Balik Batu

Tuyul, dengan gadget dan ketekunannya, berhasil menemukan referensi digital yang langka tentang patung batu kuno tersebut. Ternyata, patung itu merupakan penjaga buku yang hanya dapat dikalahkan dengan menyelesaikan teka-teki tertentu.

Tuyul menemukan teka-teki yang harus dipecahkan: “Hanya mereka yang menemukan harmoni antara cahaya dan bayangan dapat melewati penjaga.” Parangjati, dengan semangatnya, segera mencoba menemukan sumber cahaya di dalam gua, sementara Marja memperhatikan bayangan yang terbentuk. Sandiyuda, masih merasa takut, tetap waspada terhadap gerakan misterius di gua.

Setelah beberapa percobaan, mereka menyadari bahwa bayangan yang terbentuk oleh cahaya dari senter mereka pada patung dapat memanipulasi posisi tangan patung yang memegang buku. Dengan kerjasama, mereka berhasil mengatur posisi bayangan sehingga patung itu “menyerahkan” buku tersebut kepada mereka.

Namun, saat buku itu terbuka, sebuah portal muncul, menarik mereka ke dalamnya. Mereka tiba di sebuah kota kuno di bawah air, di mana teknologi dan sihir tampaknya berpadu. Di kota ini, mereka bertemu dengan seorang penyihir muda yang mengklaim mengetahui rahasia buku tersebut.

Kamu ingin jadi siapa untuk kelanjutan petualangan ini:


Jadi Parangjati yang ingin belajar sihir dari penyihir tersebut.

Jadi Marja yang ingin mencari tahu lebih banyak tentang kota bawah air ini.

Jadi Sandiyuda yang ingin mencari jalan pulang.

Jadi Tuyul yang tertarik dengan teknologi kota bawah air.