UPDATE: Ordinal cara ekspres!
15 Feb 2023 bacaan 3 menit.
Hari ini masuk email yang amat sangat mempermudah proses inskripsi ordinal di Bitcoin Network dari Xverse Browser Wallet kalo wallet mereka sekarang support alamat Taproot buat ordinal. Ini amat sangat mempermudah proses perwaletan dari sebelumnya pakai sparrow wallet
Kalian tinggal install extention Xverse di browser terus klik https://gamma.io/ordinals ikutin aja video dibawah. Amat sangat mudah pokoknya
Buat yang butuh step-by step proses “Mint” Ordinal silakan ke sini.
Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa ditulisan saya yang berikutnya.
ALI
Market Crypto 14 Februari 2023
14 Feb 2023 bacaan 5 menit.
Dari awal ini bukan financial advice ya. Ini hanya untuk kebutuhan lucu-lucuan dari liat posisi chart crypto perhari ini.
Bisa dilihat dari chart diatas Total Market Cap seluruh Crypto berada di posisi – 80% dari garis $1.7 T, dimana sekarang kita ada diposisi $956 B dan kalo liat kekuatannya kayaknya udah mentok dan bakal turun ke $800 B deh dalam hitungan minggu atau bulan kedepan.
Untuk BTC saya sendiri siap-siap DCA (Dollar Cost Averaging) diantara $21.000 s/d $20.000 sukur-sukur bisa jatoh sampai $18.000 bahkan saya masih menunggu bottom bawah di $10.000 yang mudah-mudahan bukan mimpi dan kejadian di tahun 2023 ini.
Jadi kalau kebanyakan orang berharap BTC naik hingga $100.000 maka harapan saya jatuh dulu yang dalam ke $10.000 sebelum naik setinggi itu. Supaya kita pemain kecil bisa masuk. Kamu sendiri kira-kira mau masuk ke BTC di berapa??
Kalau untuk ETH saya pernah masuk di $1.200 dan masuk lagi di $1.600 nah kalau jatoh lagi di $1.200 atau $1.300 kayaknya saya masuk deh.
Nah untuk periode Bear Market ini emang target-target masuk rendah bisa kita atur seenak-enak udelnya aja. Pokoknya masuk sebawah mungkin deh.
Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa ditulisan saya yang berikutnya.
ALI
Dari Metaverse ke ChatGPT, apa yang kita bisa ambil sebagai pelajaran?…
…Sebanyak-banyaknya melakukan kesalahan!
13 feb 2023. bacaan 10 menit.
Kalau merasa akhir-akhir ini seolah kita semua sedang berada ditengah mata badai kekacauan yang dipicu kumpulan tajuk utama seperti “ChatGPT akan mengambil pekerjaanmu”, “AI ancaman atau kenyamanan?” serta berbagai pernyataan provokatif akan kemajuan teknologi terkini yang seakan membuat kita yang tidak terekspos akan hal-hal tersebut menjadi terkesan “ketinggalan” dan dituntut buka laptop untuk meriset hal-hal ini, maka selamat datang di tahun 2023. Tahun Fear Of Missing Out (FOMO).
Menarik untuk memperhatikan mengapa perhatian kita seringkali terfokus pada “hal besar berikutnya?”. Buat Kamu yang familiar dengan iPhone, tahukah kamu sebelum Juni 2007 belum ada yang namanya iPhone, Benda impian yang kamu bawa-bawa dan pencet-pencet layarnya itu baru ada 16 tahun yang lalu.
Sebelum iPhone, pendahulunya yang lahir di tahun 2001 adalah iPod. Masih ingatkah Anda dengan iPod? Pada sekitar tahun 2014, iPod Touch sedang menjadi hit di mana saat itu bisa dikatakan sebagai masa kejayaan MP3. Namun, dua tahun kemudian pada tahun 2016, Spotify resmi masuk ke Indonesia (Spotify dibuat tahun 2006) dan membuat teknologi streaming mengakhiri era teknologi MP3 secara telak. Sekarang, ada berapa orang yang masih menyimpan file MP3 di ponsel atau komputer? Saya jelas tidak.
Pelajaran menarik dari cerita ini bagiku adalah ternyata iPod berhasil membuat Macintosh menjadi populer di Indonesia. iPod adalah produk yang membuat iPhone langsung menjadi penguasa pasar sejak 2007. Saat itu, Mac sendiri sebagai personal computer belum sepopuler sekarang di Indonesia karena masih dianggap mahal. iMac, personal computer buatan Macintosh pertama, berhasil laku terjual di Indonesia meskipun masuk ke kategori produk “mahal”. Apa rahasianya? iPod dan iPhone adalah rahasianya. Dua produk Macintosh ini memberikan pengalaman berkenalan dengan ekosistem “Macintosh” sehingga hingga saat ini, kita tidak berpikir dua kali untuk “membeli” pengalaman teknologi OSX di ekosistem Macintosh meskipun harganya bisa 2-3 kali lebih mahal dibandingkan merakit PC sendiri.
Inti cerita yang telah disampaikan di atas dapat diterapkan pada konteks saat ini. Setelah teknologi MP3 kalah oleh teknologi streaming, pertanyaan yang muncul adalah apakah search engine akan digantikan oleh AI Chat? Bayangkan saja, hal ini bisa membuat otak menjadi lelah. Terkadang kita merasa tertinggal dan ketinggalan dalam perkembangan teknologi dan zaman yang selalu berubah dan tidak dapat dipegang.
Masih ingatkah kamu pada janji awal Web 2.0, ketika kita diberitahu bahwa media sosial akan mengubah arah permainan marketing melalui efek jaringan. Memang benar terjadi selama beberapa waktu dan untuk beberapa “permainan”, tetapi setelah sekitar lima tahun, kita kembali ke model standar membayar untuk marketing. Bahkan di era web 3.0, dimana janji untuk mengambil kembali kepemilikan data dari pemain web 2.0 dinyatakan dengan lantang saat bull run crypto, melalui jargon Metaverse, yang kemudian merosot bahkan hilang begitu saja saat terjadi bear market crypto dan saham teknologi Amerika jatuh. Jadi apakah janji-janji teknologi memang tidak akan pernah terpenuhi?
Kalau ada yang bisa saya sampaikan di sini, adalah ajakan untuk tenang dulu, untuk melihat dengan jelas, melambat, santai tidak buru-buru. Tentu saja, kita tetap harus belajar tentang metaverse, AI, bahkan tetap melakukan riset tidak penting tentang produk-produk Macintosh yang laku di Indonesia untuk melihat perkembangan teknologi dan menganalisis keadaan seperti yang saya lakukan di atas. Melambat ini bukan tentang mengabaikan inovasi, tetapi tentang memilih apa yang penting untuk diketahui. Memahami bahwa semua tajuk berita tidak semuanya benar. Sadar betul tujuan tajuk berita adalah untuk menciptakan FOMO dan membuat kita untuk mengklik.
Coba kita lihat dengan jernih mana yang relevan saat ini. Kita tahu teknologi menjadi relevan saat ada kegunaan langsung. Lihatlah DALL-E, Midjourney, Stable Diffusion dan yang paling heboh baru-baru ini, ChatGPT yang mencapai 100 juta pengguna aktif hanya dalam dua bulan sejak diluncurkan. AI benar-benar mengubah cara orang bekerja, memberikan kegunaan sejak hari pertama. Bahkan tulisan yang kamu baca ini juga digenerate oleh ChatGPT. Bayangkan tulisan yang di-generate oleh AI meminta Kamu untuk tenang dan melambat di tengah kehebohan yang ditimbulkan oleh AI Disruption itu sendiri. Dunia semakin aneh, bukan?
Apakah AI akan memberikan manfaat pada kehidupan? Kemungkinan besar ya. Namun, apakah sempurna? Tidak mungkin. Ada sesuatu yang belum dipahami tentang AI, yaitu teknologi maju seperti AI dapat membuat banyak kesalahan, bahkan lebih banyak daripada manusia. Meskipun para pendukung AI memproklamasikan bahwa AI akan menggantikan Google, mengubah cara kita bekerja, dan memberikan banyak manfaat lain, hal itu tidak akan terjadi karena AI juga merupakan kesalahan yang dibuat oleh manusia, dan pada akhirnya manusia harus bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.
Jangan lupa bahwa alasan utama ChatGPT bisa menjawab apapun adalah karena ChatGPT belajar dari manusia yang menuliskan kebutuhan-kebutuhan mereka terhadap AI. Terus terang, masih diperlukan waktu belajar bagi AI untuk memberikan jawaban yang sangat bijak. Meskipun AI memiliki pengetahuan yang cukup, masih diperlukan penemuan baru untuk menghasilkan output yang lebih baik. Pertanyaan besarnya adalah, apakah manusia cukup bijak untuk membuat AI lebih baik? Apakah manusia membutuhkan AI yang sempurna? Ataukah manusia hanya perlu membuat “kesalahan” pada AI sehingga AI dapat meniru ketidaksempurnaan manusia dengan melakukan “kesalahan” seperti manusia? Karena satu-satunya yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan “kesalahan” sebanyak-banyaknya sehingga masih ada peran untuk kita – untuk menerima dan memahami pentingnya melakukan “kesalahan”.
Terima kasih sudah membaca, sampai jumpa ditulisan saya yang berikutnya.
ALI