KOMPAS 100
100 dari 833 Emiten
yang tercatat di IDX

Kompas 100 adalah indeks saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini merupakan representasi dari 100 saham terpilih berdasarkan kriteria tertentu seperti likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar yang besar. Indeks Kompas 100 dirancang untuk memberikan gambaran umum tentang kinerja pasar saham di Indonesia, dan sering digunakan sebagai acuan oleh investor dan analis untuk memahami tren pasar saham Indonesia secara keseluruhan. Saham-saham yang masuk dalam Kompas 100 dianggap sebagai saham-saham pilihan yang memiliki performa dan stabilitas relatif baik di pasar.



Performa indeks Kompas 100 terkini menunjukkan beberapa fluktuasi. Dalam periode terakhir yang tercatat, indeks ini menunjukkan pergerakan sebagai berikut: naik 0,70% hari ini, turun 0,95% dalam 5 hari terakhir, turun 2,28% dalam satu bulan, turun 1,55% dalam enam bulan, dan turun 1,56% sejak awal tahun. Secara tahunan, indeks ini turun 1,79%, dan dalam lima tahun terakhir, turun 13,59%. Namun, jika dilihat dari waktu peluncurannya, indeks ini telah tumbuh 111,00%​​.

Melihat KOMPAS 100 Sebagai Produk Indeks IDX.
Dibawah ini adalah Sebagian dari Total 44 Kompetitornya

MAIN COMPETITOR = SMI

Indeks SMI adalah salah satu indeks yang di PUSH FUND MANAGER ke kliennya.
Indeks Kompas 100 Nampaknya tidak memiliki kemampuan seperti yang dimiliki Indeks SMI yang merupakan BUMN.


KOMPAS 100 DAN 8 SEKTOR PENYUMBANG GDP INDONESIA
GDP 2023 = Rp14.502,0 triliun

Berikut daftar lengkap nilai PDB harga berlaku di 10 sektor lapangan usaha terbesar beserta kontribusinya pada 2023:

  1. Industri pengolahan: Rp 3.900,1 triliun (kontribusi 18,67% terhadap total PDB)
  2. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor: Rp2.702,4 triliun (12,94%)
  3. Pertanian, kehutanan, perikanan: Rp2.617,7 triliun (12,53%)
  4. Pertambangan dan penggalian: Rp2.198,0 8 triliun (10,52%)
  5. Konstruksi: Rp2.072,4 triliun (9,92%)
  6. Transportasi dan pergudangan: Rp1.231,2triliun (5,89%)
  7. Informasi dan komunikasi: Rp883,68 triliun (4,23%)
  8. Jasa keuangan dan asuransi: Rp869,2 triliun (4,16%)
  9. Administrasi pemerintahan, pertahananan, dan jaminan sosial: Rp616,4 triliun (2,95%)
  10. Jasa pendidikan: Rp583,6 triliun (2,79%)

DATA KOMPAS 100 YANG DIKUMPULKAN:
UPDATE EMITEN YANG KELUAR MASUK
FEBRUARI – JULI 2024


Jumlah EMITEN RING 1 DENGAN KEMAMPUAN MEMBERI DANA > 1 M = 14 EMITEN
Jumlah EMITEN RING 2 DENGAN KEMAMPUAN MEMBERI DANA > 500 JT = 5 EMITEN
JUMLAH EMITEN SUDRA DENGAN KEMAMPUAN MEMBERI DANA antara 10 JT – 50 JT = 81 EMITEN



MELIHAT KOMPAS 100 SEBAGAI BRAND

NAMA BRAND YANG DIBANGUN:
KCF
KOMPAS CEO FORUM


Contoh caption IG KCF:

Kalau menurut para GeMas (Generasi Emas), apa nih yang diperlukan supaya Indonesia Emas 2045 ini bisa tercapai? Yuk tulis di kolom komentar👇🏼.

#DialogKompas100 #Kompas100 #MelajuMenujuIndonesiaEmas #IKN



KONTEN VIDEO KOMPAS 100


ISU – ISU YANG DIANGKAT KCF


STRATEGI 1: FOKUS PADA 7 EMITEN KUNCI “RING 1” PENYUMBANG LABA BESIH TOTAL 228 T DARI TOTAL 377 T SEMUA SEKTOR KOMPAS 100.


Eksekusi Strategi 1 ada 2 turunan:
1. Bisa gak kita sebagai lembaga pembawa bendera KOMPAS GRAMEDIA membuat program yang bisa mengelola “0.1% LABA BERSIH 4 SEKTOR FINANCE KOMPAS 100 dari emiten BBRI,BMRI,BBNI & BBCA” senilai 17,8 M?
Program ini kudu menyeluruh dan spesifik kena ke 4 emiten ini.

2. Bisa gak kita membuat program yang membuat emiten TLKM (Komunikasi), ADRO (Pertambangan) & ICBP (Retail) menggabungkan 0.1% LABA BERSIH 2023 mereka sehingga kita bisa kelola 4.7 M?

STRATEGI 2: FOKUS PADA EMITEN BARU MASUK KOMPAS 100 ESTIMASI TOTAL LABA BERSIH MEREKA (+- 15 EMITEN-AN): 1.5 M.

Eksekusi Strategi 2 adalah:

MEMANAGE KOMUNIKASI & BRANDING EMITEN BARU YANG MASUK DARI SEKTOR:
1. MINING
2. ENERGI
3. FINANCE
4. MANUFAKTUR
5. RETAIL
6. HEALTH
7. OTOMOTIF
8. TEKNOLOGI
9. PROPERTY
10. KONSTRUKSI

Insight: Hasil kepo menunjukkan 7 dari 15 emiten ini CSR-nya gak jelas juntrungannya, itu bisa jadi entry point masuk juga juga. Masalahnya yang disini duitnya gak segede yang Ring 1 diatas