Cerita 3.3: Menyelami Sihir Kuno
Memilih untuk mencoba memahami dan mempraktikkan sihir dari buku-buku tersebut, kalian memutuskan untuk mengeksplorasi lebih dalam ilmu sihir kuno yang terkandung dalam teks-teks tersebut. Dengan keingintahuan yang besar dan hati-hati, kalian mulai mempelajari mantra-mantra dan ritual yang dijelaskan.
Parangjati, dengan sifatnya yang pemberani dan antusias, adalah yang pertama mencoba mengucapkan mantra dari buku tersebut. Dengan bimbingan dari Marja, yang lebih berhati-hati, dia berhasil mengaktifkan sebuah mantra yang membuat sebuah benda kecil terapung di udara. Hal ini menimbulkan kegembiraan dan kekaguman di antara kalian.
Tuyul, dengan kemampuannya dalam teknologi, mencoba memahami bagaimana prinsip-prinsip sihir ini bisa diintegrasikan dengan ilmu modern. Sandiyuda, meski awalnya ragu, mulai terpesona dengan potensi dan keindahan sihir tersebut.
Saat kalian bereksperimen, kalian menyadari bahwa sihir ini membutuhkan lebih dari sekadar ucapan; itu membutuhkan pemahaman mendalam tentang alam semesta dan keseimbangan energi. Kalian mulai merasakan hubungan yang lebih dalam dengan dunia di sekitar kalian dan pemahaman baru tentang bagaimana segala sesuatunya terhubung.
Kamu ingin jadi siapa untuk kelanjutan petualangan ini:
Melanjutkan eksperimen dengan mantra dan sihir lainnya.
—
Mencari buku atau teks khusus tentang pengendalian dan keseimbangan energi.
—
Berdiskusi dengan teman-teman tentang implikasi etika dari penggunaan sihir.
Mencoba menggunakan sihir untuk menemukan jalan keluar atau rahasia lain di gua.